Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Resume : 5
Gelombang : 27
Tanggal : 31 Agustus 2022
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Nara Sumber : Noralia Purwa Yunita, M. Pd
Moderator : Mutmainah
Peserta : A Ulya Subarlina
Assamualaikum Wr Wb
Bismilahirohmanirohim,,
Pertemuan ke 5 Meresume Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 tidak terasa akan tiba,, cuaca yang mendung disertai gerimis menemani jemari menari diatas menekan tombol Lap top dengan gemetaran seakan berlomba tapi tidak bisa cepat, dengan ditemani minuman neskafe panas akan mengantarkan suasana menjadi hangat untuk menggairahkan semangat menulis.
Waktu menunjukan pukul 07.00 kewajiban solat sudah dijalankan biarpun sibuk untuk menulis bila sudah dilaksanakan terasa lepas beban ini mau sampai kapan kita akan menulis malam ini.
Penasaran menunggu nara sumber yang cantik dan masih muda membuat neli neli (nenek lincah) hebat yang semakin tergoda ingin kembali ke muda lagi,,, semangat menulis yukkk.
Lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Alumni kelas belajar menulis gelombang 8, Saat ini beliau pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, juga aktif menjadi penulis di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, penulis di Penerbit Andi Offset, penulis dan Ambassador di penerbit Innovasi Publishing, salah satu tim admin di website guru penggerak, Pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. dan menjadi narasumber diberbagai kelas menulis
Membuat BM kepo semua ayoo semangat bunda biar cepat klar meresumenya. Gagterasa hujan deras di sambut dengan listrik yang padam woooo berganti menjadi lampu lentera sebagai penerang menulis dan penerang penenang hati yang sedang galau bila terjadi banjir.
Menurut beliau menulis buku dari karya ilmiah tentu saja bukan hal yang mudah, tidak bisa sekedar main copy paste. Sebab ada banyak perbedaan antara keduanya. Meskipun lumayan rumit, sulit, dan memakan waktu. Jika sudah ada niat maka dijamin akan terasa lebih mudah, apalagi kalau sudah tau cara dan triknya.jadi mood menghampiri kita harus kita sambut dengan senang segera ambil tempat yang nyaman untuk menulis agar fokus.
Beliau juga mengatakan Karya ilmiah adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya ilmiah merupakan sebuah gagasan lengkap. Dalam menulis karya ilmiah, penulis diharapkan mampu untuk mengomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan gamblang agar mudah dipahami.
beliau juga mengatakan Menulis buku dari karya ilmiah tentu bukan hal mudah sebab ada perbedaan diantara keduanya, Menulis sebuah karya ilmiah tidak dapat dilakukan sembarangan. karena terdapat beberapa cara penulisan KI atau tehnik penulisan.
Beliau memberikan kesempatan melakukan pertanyan langsung bagi BM agar mudah untuk komunikasi, yaa begitu baiknya siap peserta membuka tangan lebar begitu senangnya bisa kontak langsung dengan nara sumber yang masih muda. Dengan sederet prestasi yang diraihnya membuat beliau dijadikan sebagi nara sumber BM. Selanjutnya sesi pertanyaan BM dimiulai ppertanyaan pertama diawali oleh Ibu Nurhasanah
1. Pertanyaan dari bu Nurhasanah
Assalamu'alaikum salam kenal ibu narasumber dan moderator, baca CV nya luar biasa banyak
prestasi yang sudah diraih. Mungkin bagi saya lebih ingin belajar PTK bu..karena menjadi syarat
wajib ketikan lenaikan pangkat, karena baru skripsi yang pernah ditulis
2. Pertanyaan dari Pak.Lalu darwati
Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal bu dari Lombok. Karya tulis yang sdah buat thesis waktu kuliah.
Semua pertanyaan dijawab sesuai apa yang peserta inginkan hebat ..
Banyak sekali yang bertanya respon yang luar biasa, terutama bagi bapak dan ibu yang akan membuat PTK guna syarat kenaikan pangkat. pertanyaan mengenai sasaran siip
Kata beliau Betul sekali jawaban bapak ibu semua tentang jenis karya tulis tadi
Nah, untuk karya tulis yang akan kita bahas disini adalah karya tulis ilmiah dalam arti tulisan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Yoook kita ikuti .
1. Apa saja itu?
- bisa skripsi
- bisa tesis
- bisa PTK
- bisa karya tulis waktu SMA dulu
- bisa artikel ilmiah
- bisa laporan penelitian
Dan masih banyak lagi. Yang penting karya tersebut ditulis berdasarkan hasil riset ilmiah.
Nah, biasanya setelah kita membuat semua karya ini hingga penuh perjuangan, lembur bermalam-malam, ujung-ujungnya karya tersebut hanya singgah di perpustakaan kampus atau sekolah saja. Dengan demikian, pembacanya terbatas hanya warga kampus atau sekolah itu saja Padahal tidak semua warga kampus atau sekolah berminat untuk membaca jenis karya tulis yang "lumayan berat" isinya ini. Alhasil, perjuangan berdarah-darah tadi, Seakan-akan kurang terbayarkan
Betul kata beliau karya tulis singgahnya diperpustakaan yang membaca terbatas tidak semua orang bisa membaca secara umum, kemudian beliau memberikan trik agar bisa dibaca oleh semua orang. Lantas bagaimana solusi nya?
Ada salah satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubahnya menjadi sebuah BUKU.
Ada banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain:
1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2. Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
3. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit.
Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi
ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.
4. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada
kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan
keuntungan tersendiri
5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku
Nah, sekarang kita bahas Cara menngkonversi karya ilmiah menjadi buku
1. Ubah judul. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan
materi, subjek, tempat penelitian.
Sebagai contoh:
Judul Tesis, Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA
Ketika diubah menjadi judul buku menjadi kiat menulis modul berbasis riset
Dapat dilihat dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul. Jadi ketika diubah menjadi judul buku, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular.
2. Ubah daftar isi
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET
Bab 2 ( APA) menjelaskan apa itu modul berbasis riset
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran berbasis riset
Beliau menjelaskan ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. belajar
2.2. permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…
3. Ubah sedikit isi karya ilmiah
Dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan judul implementasi Media stereofoam pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
Hilangkan semua "kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.
4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.
Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas
masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka
akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu
rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca
memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menj adi buku
5. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal
ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog
pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya
6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca
yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf, dan margin
disesuaikan Dengan aturan Penerbit
Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya
Untuk langkahnya :
1. Abstrak
Berisi latar belakang singkat, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, simpulan. Tidak boleh ada sitasi dalam abstrak
2. Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, tinjauan Pustaka secara singkat, tujuan penelitian
3. Metode penelitian
Berisi sampel penelitian, prosedur penelitian (dalam bagan saja), analisis penelitian
4. Hasil dan pembahasan
Berisi hasil penelitian berupa grafik, tabel atau diagram serta pembahasan mengapa mendapatkan hasil demikian yang dikaitkan dengan teori yang ada
5. Simpulan
Menjawab tujuan penelitian
Daftar Pustaka diusahakan yang terbaru dan dari jurnal lain yang bereputasi juga
Demikian hasil resume BM gelombang 27 maaf bila masih ada kekurangan mohon bisa dikoreksi
Palangka raya, 31 Agustus 2022
Peserta : A. Ulya Subarlina
keren dan bagussss
BalasHapus