MENGENAL PENERBIT INDIE


Resume ke : 17 
Gelombang  : 27 
Tgl : 28 Sep 2022 
Materi : Mengenal Penerbit Indie 
Moderator  : Helwiyah 
Maksud  : Mukmin, S.Pd, M.Pd

                ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
          اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ 

Alhamdulillah hari ini masih sehat siap standar by di depan Lap Top menjemput materi BM ke 17. Hari yang tadinya cerah tidak diduga sore hujan dan angin kencang datang sampi menjelang magrib membuat galau akan ikut BM dikarenakan mati lampu dan kilat kencang, alhamdulillah habis isa terang
Moderator malam ini angkatan 20 lincah juga dengan pantun yang luncurkan saat membuka acara. Pak Mukminin, S.Pd., M.Pd.. Beliau mengajar di SMP 1 Kedungpring Lamongan Jawa Timur..

Kata Mutiara :
1. Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan      dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib 

2.“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”- Imam Al     Ghazali

Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Agar Anda  terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.
Setelah itu mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku.

Luar biasa, narasumber menjadi penulis buku pertamanya di usia 55 tahun. Beliau pun selain menjalankan tugasnya sebagai pendidik, juga sebagai penerbit Kamila Press Lamongan. Di bawah ini adalah buku antologi pertamanya bersama rekan-rekan kelas menulis bersama Om Jay yang diterbitkan oleh Kamila Press Lamongan,


Tahapan Tepat Menulis dan Menerbitkan Buku.Bagi penulis awal yang ingin bisa menulis dan tulisannya terbit sebagai buku perlu melalui tahapan berikut ini :

1. Sebelum Menulis (Prawriting)

a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis yaitu dengan sebaik-baiknya memasang mata,      telinga, dan hati sehingga peka terhadap sekitar ( Pay Attention).

b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Menulis draft (Drafting)
    Menulislah naskah buku sesuai  dengan apa yang disukai ( passion). Bisa dalam bentuk artikel,          
    cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan        berekspresi untuk menarik pembaca.

3. Perbaikan (Revisi)
    Setelah naskah selesai, kita lanjutkan dengan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik               dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, dan naskah mana yang perlu ditambahkan. 

4. Swasunting (Self Editing)
    Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan self editing. Penulis melakukan pengeditan dengan        memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini dapat dikatakan       
    sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Penulis dituntut           untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Penerbitan Buku (Publication)
    Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau        penerbitan  buku. 

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yang akan menerbitkan buku Anda?  Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie). 

Di dalam grup kelas menulis ini ada 4 penerbit indie, yaitu  : 
    1. Oase
    2. Gemala
    3. YPTD dan 
    4. Kamila Press Lamongan

    Ayo Melek Penerbit Buku.  
    ( Penerbit Mayor dan Penerbit Indie ) oleh Mukminin

Perbedaan Penerbit Mayor dan Penerbit Indie
1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 
    * Penerbit mayor  mencetak bukunya secara massal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000          
       eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

    * Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal          dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook,          Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
     * Penerbit mayor : 
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

* Penerbit indie : 
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas
     * Penerbit mayor : 
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

     * Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalahartikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet ( bookpaper).

4.  Waktu Penerbitan
     * Penerbit mayor : 
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

* Penerbit indie :
 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti
     * Penerbit mayor : 
Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
* Penerbit indie : 
Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan
    * Penerbit mayor : 
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

Penerbit indie : 
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemasaran Buku

MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR

Komitmen Menulis Di Blog