Menulis Puisi


Resume  : 18
Gelombang  : 27 
Tgl : 30 Sep 2022
Narsum : Dr.E. Hasanah, M.Pd
Moderator : Da'il Makruf

                    ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
              اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

               BIODATA NARA SUMBER
Contoh Puisi Karya Pujangga Dr Nastain: 
Dalam remang senja aku teringat
Ketika rasa itu menjelma
Aku terbuai dengan merdu suaramu
Termenung menyaksikan senyum terindah
Sampai menuju suatu arah
Yang membawaku larut dalam resah
Resah memikirkanmu aku terperangah
Pandangan itu membuatku melayang
Hingga pada titik dimana aku sedang tidak mengerti
Mengapa aku seperti ini
Bahwa cinta masih menguasaiku
Rasa ini mengalir tiada henti

Tatapan itu selalu menjadi candu untukku 
Tatapan yang menyiratkan sebuah rasa yang tak aku tau
Tapi aku dapat merasakan rasa yang sedang ia rasakan
Semoga ini bukan hanya feeling 
Tapi ini nyata dan segera terjadi.

Dulu aku kira kau hanya akan aku jadikan pelampiasan
Tapi sekarang, perasaan itu tumbuh tanpa aku sadari
Dan semoga kau bahagia mendengarnya 
Karena saat ini kau bukan lagi pelampiasan
Melainkan rumah menetap ternyaman bagiku.

Tuhan
Bolehkah aku beristirahat sekejap saja?
Aku lelah dengan semua ini 
Ingin pergi tapi tak mampu

Apakah aku tak ditakdirkan untuk bahagia?
Kenapa setiap kali aku bahagia selalu saja di hancurkan?
Bahkan mereka tak pernah mengharapkan kehadiranku
Apakah aku ini tak berguna?

Aku ingin pergi 
Aku ingin bahagia dan merasakan ketulusan dari seseorang 
Kenapa aku selalu di patahkan?
Kenapa aku harus di hancurkan?
Kenapa aku tak di anggap ada?

Jika mereka tak ingin aku ada
Kenapa mereka merawatku
Aku tak pernah berharap dilahirkan 
Aku tak pernah berharap tuk di cintai 
Aku tak pernah berharap tuk di hargai
Karena aku hanya akan menjadi beban hidup mereka

Dalam janjiku kala itu
Akan ku kunci hatiku untuk siapapun
Tapi kau hadir menaburkan rindu
Membuatku tanpa sadar menjadi candu

Canduku akan rindumu
Rindu yang katamu tak lagi bersuara merdu
Kala kekasih hati tak membalas salammu
Rinduku padamu juga tak sampai, tapi hatiku tak 'kan gentar

Bisakah cinta mempersatukan disaat rindu berlainan?
Bisakah hidup jadi sempurna disaat tanpamu, dayita?
Dayita kalbu katanya
Berirama layaknya lagu asmara

Aku hanya mampu menyuarakan pada Tuhan
Perihal rasa yang tumbuh tanpa pegangan juga perihal rindu yang tak terbalas karena berbeda perasaan
Rasaku ditanggung sendiri tak mau di ungkapkan
Mungkin sampai waktu yang menyingkap takdir kehidupan

Harap dan rasa mencuat
Beku, ngeri, menyayat hati
Kupikir dunia itu indah
Nyatanya semua semu belaka

Amaraloka
Cinta, kasih, hati, romansa
Akankah bisa tanpa bhama?

Kupinang kalbu merenggut malam syahdu
Memejamkan mata membina romansa
Saban hari bersama rasa
Kuagungkan cinta dalam amaraloka

Aduhai kasih dan sayang yang kian membara
Kupinta satu tuk jangan mendua
Kupinta dua tuk jangan mementingkan bhama
Kupinta banyak untuk saling menjaga dalam amaraloka
Semoga tetap bersama sampai ajal tiba.

Ada sapa yang tak bernama
Mengoceh ulah membual makna sayang
Menggaruk isi kepalaku
Lalu, langsung menggoda _I love You_

Dari kelam yang pernah surut
Pada badai yang menerjalkan kapal
Hingga harap setinggi tempat bintang
Ternyata belum setahun sudah dihilang
Oleh wanita penggoda perebut tuan

Mungkin saja, kau macan yang liar
Hingga takdir meredupkan rasaku tanpa pijar
Mungkin saja, ada yang datang lalu menghibur
Sebab insan yang tak berarah 
Berkeliaran memburu kedamaian 

Dari sebuah pergi, di sini lahir rindu yang suci. Mungkin, hanya ini yang bisa kujaga abadi, tak lekang macam cintamu yang layu ketika diuji. Rindu ini tak kubiarkan mati, meski legam dibakar sepi.
Rindu ini tak kubiarkan mati, 
sebelum masa memutus nadi.
Rindu ini tak kubiarkan kau ambil kembali, sekalipun kau tawarkan kata kembali.
Rindu ini entah kapan mati, sekalipun kupinta ia abadi. [Nasta'in] 

Aturan dalam buat puisi :
Rima itu bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya. 

Sedangkan irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapih.
pengulangan bunyi tersusun rapih = irama
Matra - larik - bait yang perlu tambahan penjelasan
Kalau Matra adalah ukuran banyaknya tekanan irama. 
Larik itu baris dalam puisi, bisa satu kata, bisa frase, bisa pula sebuah kalimat
              
     Pengertian Puisi Menurut KBBI 

                  
                     CIRI PUISI BARU



Demikian resume puisi malam ini semoga ilmunya barokah terimakasih ibu Dr E Nurhasanah semoga sehat selalu untuk pesert BM  gelombang 27 semuanya amin.

Palangka 30 Sep 2022
Peserta A Ulya S 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemasaran Buku

MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR

Komitmen Menulis Di Blog