KONSEP BUKU NON FIKSI


Resume : 15 
Gelombang  : 27 
Tanggal : 23 
Materi : Konsep Buku Non Fiksi 
Narasumber : Musiin, M.Pd 
Moderator : Arofiah Alfifi 

                           ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم 
                     اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ 

Alhamdulillah hari ini masih di beri kesehatan untuk mengikuti kegiatan BM di pertemuan yang ke 15
Narasumber malam ini berasal dari Kota Tahu Takwa alias Kediri. Beliau adalah alumni kelas menulis gelombang ke 8. Di awal ikut kelas menulis belum memiliki blog, berangkat dari nol. Hoby menulis dan membaca buku, travelling juga memasak. Beliau tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa Tidak ada yang tidak mungkin.Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang katanya betul. 

Sejak tahun 1998, Bu Iin -panggilan akrab Narasumber,  mengajar bahasa Inggris SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Kecintaannya terhadap profesi guru Bahasa Inggris mengantarkannya lolos sebagai peserta dalam Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. 

Beliau memiliki segudang Aktivitas dan prestasi juga seorang pegiat sosial, entrepreneurship,  pegiat literasi handal. penuh ide, cerdas, berinovasi dan semangat berbagi. Organisasi banyak yang di ikuti Pemberdayaan masyarakat ekonomi UMKM, UN-WFP, Pemberian susu untuk anak SD, UNICEF sekolah ramah anak, Pendidikan Lingkungan daur olah sampah, Perpustakaan kampung dan Toilet kampung dan masih banyak lagi juga tidak ketinggalan editor buku. Kemudian mendapat tantangan menulis  Prof. Eko Indrajit,  dan berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof Eko. 

Buku beliau telah berhasil menghias indah di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara untuk meningkatkan Daya Saing Generasi.sangat menginspirasi sekali.. 

Malam ini  BM putaran ke 15 dengan kehadiran beliau mengupas tuntas apa dan bagaimana "Konsep Menulis Buku Nonfiksi"serta mengapa kita harus menulis sebuah buku. Beliau berpartisipasi dalam program challange seperti tantangan menulis 2 bulan dari om Jay dan Kompasiana. Misalnya menjadi modal kita membuat buku yang baik.

Beliau mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan tim yang masih setia berbagi ilmu dan telah mendorong Bapak Ibu guru hebat untuk mengukir pengalaman dan ilmu menjadi tulisan, baik itu di blog maupun menjadi sebuah buku.

                                 
                                                               Hasil Karya Bukunya

Hasil karya beliau yang berhasil masuk ke toko buku Gramedia dan ke berbagai toko online. Semoga ini menjadi peyemangat Bapak Ibu untuk terus menulis dan menulis. Secara pribadi beliau telah berhasil mengalahkan ketakutan darinya sendiri. Ketakutan itu ternyata merendahkan potensi saya untuk menulis.
 
Beliau memberi semangat pada Bapak dan ibu peserta BM pasti akan menjadi Juara yang mampu mengalahkan ketakutan yang muncul dari diri sendiri. Ketakutan itu akan menghambat Bapak Ibu untuk berkarya. sehingga harus tergerak, dan bergerak untuk menulis?
 


Penyemangat Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

Beliau mengatakan menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjuk kan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, bergosip, Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Beliau menyarankan pada Bapak ibu sebelum menulis harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. 

Menurut beliau alasan ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut :
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar. Luar biasa !
   Semangat Beliau terinspirasi dengan kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer    menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penuli



                                                   Termotivasi dengan " Kesan Tulisan ini "

Buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut. 

Contoh-contoh buku nonfiksi :
1. Buku Pedoman
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biografi
10. Otobigrafi
11. Memoar 

Beliau menginformasikan tentang buku nonfiksi dan ciri-cirinya
Contoh ciri-ciri buku nonfiksi
1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal       
2. Menggunakan bahasa yang denotatif.
3. Isi buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan bersifat ilmiah popular
5. Hasil penemuan atau yang sudah ada 

 Beliau menjelaskan cara menulis buku non fiksi ada 3 pola yakni :
 1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
    Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses)
    Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku- 
    buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

 Belau dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Yook kita liat  bagaimanakah langkah-langkah penulisan buku nonfiksi.
 
Menurut beliau proses penulisan buku nonfiksi ada 5 langkah yakni :
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama Pratulis :
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Contoh Tema dari buku nonfiksi satu saja adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Saat ini yang lagi viral, misalnya pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil  Pelajar Pancasila. 
Untuk melanjutkan dr tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, 
Contohnya :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan 
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara 

Membaca, dan berpikir kritis.tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas. Semua murid semua guru harus menjadi pedoman kita, supaya kita terus belajar, belajar da belajar.

Tema yang beliau angkat di bukunya adalah tentang pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof  EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Referensi berasal dari data dan fakta yang beliau peroleh dari literasi di internet. Sebagai catatan buku tersebut ditulis di awal pandemi Covid-19, sehingga kita tidak bisa pergi ke mana-mana.

 Beliau hanya mengandalkan sumber yang berasal dari internet untuk menulis buku :
 Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal 
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal 
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. beliau ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
 
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet 
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Narasumber menginformasikan  pertemuan ke 16 akan di isi Pak Yulius alumni gelombang 8 dan beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu. Langkah beliau sangat luar biasa untuk menulis sebuah buku. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita akan rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. Woo Luar biasa

Lanjut ke anatomi buku non fiksi apa saja yukk liat di bawah ini :
Anatomi buku nonfiksi : 
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian (Bab)
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis 

Jika nanti Bapak Ibu mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di  Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan ditanyakan.

Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas 
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan 

Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah. 

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma


Demikian resume belajar menulis ke 15 malam ini sangat bermanfaat selalu menginspirasi buat  peserta menulis dan  semangat menulis jangan sampi hilang semoga bermanfaat untuk kita semua amin 


Palangka Raya, 23 Sep 2022
Peserta : A.Ulya Subarlina



 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemasaran Buku

MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR

Komitmen Menulis Di Blog