KIAT MENULIS CERITA FIKSI
Pertemuan : 10
Gelombang : 27
Tanggal : 12 Sep 2022
Materi : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narsum : Sudomo, S.Pt
Moderator : Sigit Purwo N
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Hari ini terasa badan tidak seperti biasanya lelah dari pagi kesekolah, setiap hari senin upacara hari ini terasa hangat dengan munculnya sinar matahari yang cerah menghangatkan badan tubuh peserta upacara, karena dalam seminggu hampir hujan setiap hari.
Jam menunjukan pukul 15.00 azan asar berkumandang siap2 sholat lalu absen ke sekolah kembali. Waktu begitu cepat berlalu energi belum terkumpul untuk mengikuti kelas BM PGRI ke 10 semoga dimudahkan dan dilancarkan malam ini amin.
Malam ini moderator bapak Sigid Purwo Nugroho, S.Pd akan mendampingi narasumber Bapak Sudomo, S.Pt dengan judul " Kiat Menulis Cerita Fiksi "
Yuk Kita tengok awal jadi penulis sampai menghsilkan buku Karya Beliau :
Seorang Pecinta Formula Fisika gejala alam semesta dan rangkaian kata cinta mati dengan serpihan surga di bumi-Pulau Lombok. Dengan untaian tulisanya sudah mencerminkan seorang penulis yang handal.
Belaiu awalnya menulis hanya untuk menumpahkan kegelisahan ide-ide di kepala ia meyakini bahwa pada akhirnya akan besar dengan belajar dari hal hal kecil disekitarnya. Karena ia berusaha terus menjadi manusia pembelajar melalui berbagai kompetisi menulis.
Pemilik buku Antologi bersama penulis lain The Coffe shop Crinickles (By pass 2012) Dong ayok ke lombok (Dimensi Publising2012) Dear mama (Gardien Mediatama, 2013) Hororis Causa (AG Pressindo, 2016 )
Karya buku bukunya :
Jejak penggerak dari bumi patut patuh Patju (Kamila Express, 2021 ) dan banyak lagi lainnya buku duet di penghujung pelukan (Media Kita, 2017) serta buku solo cermin (Nulis Buku 2011) Pahlawan anti Korupsi Sudah adil kok (Funtastisc M & C Gramedia, 2018) Pahlawan Literasi (YPTD, 2021)dan Bagimu (Anak) Negeri (YPTD 2021) bisa dikenali lewa blog.
Penulis
Luar biasa buku yang sudah dihasilkan dan untuk lebih puas membaca bisa meliat di Blog, Twitter, atsu IG. Beliau bertugas di SMP N 3 Linggar Lombok Barat " Menulis Cerita Fiksi " materi malam ini untuk menulis cerita fiksi harus mempunyai modal apa saja untuk bahan diskusi.
Mengapa harus belajar menulis fiksi ?
Kita buka poin poin menulis fiksi :
APa syarat menulis Cerita Fiksi
Apa bentuk cerita Fiksi
Apa Unsur Pembangun cerita fiksi dan bagaimana kiat menulis cerita fiksi
Cerita fiksi bisa untuk menumpahkan kekesalan atau emosi kita sehingga hati kita bisa plong.
Alasan Harus Belajar Menulis Cerita Fiksi
Empat syarat yang harus dipahami :
1. Komitmen dan niat yang tulus
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset
3. Banyak membaca cerita fiksi
4. Mempelajari kamus besar Bhs Indonesia
Moderator menginformasikan Selama sesi berlangsung grup akan kunci untuk sesi pertanyaan dibuka kembali pukul 20.00 Tidak terasa pada hari ini Senin, 12 September 2022, kita memasuki pertemuan ke-10 dari 30 pertemuan. Selalu semangat untuk peserta menulis malam ini terus berkarya.
Dalam Perkenalan narasumber Moderator telah memperkenalkan diri beliau seorang sarjana Peternakan yang saat ini menjadi penulis fiksi.
Materi malam ini narasumber mengadopsi alur MERDEKA dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Kebetulan beliau alumni PGP angkatan 2 sekaligus Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat. Beliau juga menjadi Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 Kota Mataram.
Dalan Alur MERDEKA di awali :
1. Dari Diri sendiri
2. Eksplorasi Konsep
3. Ruang Kolaborasi
4. Demonstrasi Kontekstual
5. Elaborasi Pemahaman
6. Koneksi antar materi
7. Aksi Nyata.
1 | Mulai dari Diri
Peserta dipersilahkan menulis pengalaman menulis membuat cerita fiksi, selanjutnya dikumpulkan ke moderator lalu ditayangkan dan ternyata sudah banyak bapak ibu yang jago menulis tidak sia sia ikut BM dan masih bisa dikembangkan lagi dari tulisan tulisan bapak ibu peserta BM malam ini.
Peserta BM dari ibu Astukah Resti, mengirim tulisan cerita fiksinya dengan baik.
Saya belum pernah membuat karya tulis fiksi, tetapi ketika saya akan menuliskan cerita fiksi yang tergambar di pikiran saya adalah saya bisa terbang tinggi ke angkasa berkelana ke segala penjuru, memandang alam semesta bersahabat dengan semua ciptaannya. komentar moderator Luar biasa, Ini adalah salah satu asyiknya menulis cerita fiksi. Imajinasi tidak terbatas. Terima kasih telah berbagi.
Sehingga membawa pembaca ke dalam cerita adalah tugas seorang penulis cerita fiksi. Bagaimana caranya? Mari kita simak paparan berikut ini pada alur belajar
Peserta lainnya mengirim Cerita Fiksi saat BM bapak ibu hebat semangat terus untuk menulisnya
Disela-sela waktu istirahat sehabis bercengkerama dengan para pemburu ilmu di kelasnya masing-masing. Baru saja menghela nafas panjang dan mencoba duduk di kursi meja kerjaku yang sederhana.
Meja kerjaku berderet diantara meja guru yang lainnya. Sengaja kupilih persis di dekat jendela supaya saya bisa melihat ke luar, untuk sekedar melihat pemandangan dan bunga-bunga cantik yang di tanam persis dekat jendela. Di atas meja kerjaku tidak banyak barang yang ada, hanya ada laptop, buku pegangan, administrasi mengajar dan beberapa buku tugas yang belum sempat dikoreksi. Kemudian lamunanku terhenti setelah telpon genggamku berbunyi beberapa kali. "Hem, ini pasti dari group menulis" bisikku dalam hati. Eh ternyata benar dugaanku, setelah membaca semua.
2 | Eksplorasi Konsep
Pada alur ini mari belajar konsep terkait menulis cerita fiksi. Peserta BM bisa mempelajarinya
melalui tayangan video dalam bentuk pdf
Menulis Cerita Fiksi Itu Mudah asalkan sudah ada :
1. Kita harus punya bahan bahan diskusi
Dan mengapa Hrus belajar Menulis Fiksi
Apa saja syarat menulis cerita Fiksi
Apa saja bentuk cerita fiksi
Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini beliau ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2. Bentuk cerita fiksi di antaranya, :
a. Flaksimini
b. Flash fiction
c. Pentigraf
d. Cerpen, dan novel
Ternyata banyak bentuk cerita fiksi untuk para penulis bisa memilih sesuai keinginannya menulis cerita fiksinya
3. Unsur pembangun cerita fiksi meliputi
tema, premis, penokohan, latar/setting,
Sudut pandang, dan alur/plot.
4. Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemuka berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai.
5. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar.
Materi secara umum bisa Bapak/Ibu pelajari dari berbagai sumber.
Saya hanya menekankan pada bagian yang sering luput dari perhatian kita, yaitu premis.
Berikut Uraian Tentang Premis
1. Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
2. Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;
3. Cara membuat premis: tulis masing masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh;
4. Contoh Premis :
Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.
3 | Ruang Kolaborasi
Pada alur ini, kita akan berkolaborasi membuat cerita fiksi. Silakan Bapak/Ibu melanjutkan kalimat pembuka berikut ini kemudian japri Pak Sigid.
Contoh :
" Aku tidak mau! "
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...
4 | Demonstrasi Kontekstual
Pada alur ini, kita akan mencoba membuat premis. Seperti contoh sebelumnya, Seorang anak SD mengajak dia orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA. Dari contoh itu kita bisa langsung membayangkan apa yang akan kita tulis, bukan?
Peserta bisa mencoba membuat premis sendiri. Intinya premis yang Bapak/Ibu buat di resume nanti merupakan inti dari cerita fiksi yang akan Bapak/Ibu tulis.
5 | Elaborasi Pemahaman
Pada alur ini, silakan peserta bisa bertanya lebih lanjut tentang materi menulis cerita fiksi yang ingin Bapak/Ibu lebih perdalam lagi.
Contoh :
Itu adalah suara lelaki yang selama ini telah membersamaiku. Entah kenapa dia begitu pemarah akhir akhir ini. Semua amarah selalu dilayangkannya padaku. Baik hal kecil sekalipun. Perubahan ini bagiku sangat membingungkan. Rasanya aku sudah tak tahan. Sekali lagi aku bertanya dengan nada memelas "aku ingin kita seperti dulu,mas". Tapi jawab yang ku tunggu tak kunjung datang. Dia pergi dengan meninggalkan sejuta pertanyaan dibenakku. Ada apa ini !
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara jejak langkah kaki yang lambat laun terdengar semakin dekat. Tak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar.
Tok tok tok tok tok tok
Dik dik dik cepat bangunn
Tak lama kemudian aku membukakan pintu.
Dik dik. Ayo cepat segera ke rumah nenek. Nenek baru saja meninggalkan kita untuk selama lamanya.
Ditengah malam itu tdk sepatah kata yang terucap namun dalam hatiku berteriak "aku tidak mau ditinggal oleh nenekku krna aku belum membalas jasa jasanya dan meminta maaf atas kesalahan yang ku perbuat"
Itu adalah suara suara ibuku. Terdengar isak tangisnya semakin menjadi. Tak Jauh darinya berdiri ayahku dengan pandangan mata garang ke arah ibu. Sepertinya ayahku mabuk lagi malam mini. Beliau pasti tidak sadar dengan apa yang telah dilakukannya pada ibu. Saat ini aku sudah tidak takut lagi ketika melihat ayahku seperti itu. Mugkin sudah terbiasa karena setiap hari ayahku begitu. Namun aku kasihan pada ibuku, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tangan kecilku hanya bisa mengelusnya ketika ayahku sudah tertidur.
Peserta BM di bolehkan melanjutkan menulis cerita sesuai imajina masing tidak perlu panjang bebas dan cukup yang terlintas dalam pikiran .Dalam cerita fiksi apa bila terdapat tokoh yang suka pemarah jangan kita tulis pemarah Jadi penekanan tokoh lebih pada kata 'pemarah'. Kita tidak perlu menuliskan tokoh adalah pemarah. Namun, kita bisa lebih merinci tindakan apa saja yang dilakukannya, sehingga pembaca menangkap lelaki itu sebagai seorang pemarah tanpa harus menuliskan 'pemarah'. Ini akan menjadikan cerita lebih bernyawa. Dengan menunjukan perilaku pada tokoh dalam cerita sehingga suasana cerita akan lebih hidup.
P.alangka Raya
Peserta : A ulya subarlina
Komentar
Posting Komentar